Children!



Kemarin aku dapet kesempatan ketemu seorang anak di suatu wilayah di Bogor. Singkat cerita, ada satu cuplikan percakapan kami yang aku inget banget, kurang lebih begini:
Aku: Kamu masih bingung ya? Kayaknya masih punya pertanyaan gituu deh
Dia: Ya kalo pertanyaan pasti punya lah
Aku: Emang mau nanya apa?
Dia: Gimana caranya biar gak dianggap gak normal?
Aku: :-0 *surprised Pikachu face*
Itu salah satu momen yang aku bener2 gak tau harus ngapain. Dengan refleks aku bilang, "Emang ada yg bilang kamu gak normal?"
Terus, aku mikir lagi dan baru aku tanya balik, "Emang normal itu kayak gimana?"
Dan percakapan kami berlanjut. Selain tentang trigonometri, kami juga ngobrol lumayan banyak. Waktu aku mau pulang, mamanya bilang, "Kak, tadi saya denger banyak cerita2 juga ya? Sebelumnya dia nggak pernah cerita2 gitu."
Aku kaget, tapi seneng. Kadang kita lupa kalo setiap orang—setiap anak, utamanya—punya hak untuk didengarkan. Sudah banyak orang mengajarkan kita seni berbicara, tapi sayangnya nggak begitu halnya dengan seni mendengarkan. Bapakku pernah bilang gini, "Kalo orang ngomong, dengerin. Mereka pasti punya sesuatu yg kamu nggak punya dan bisa kamu jadiin pelajaran." Aku juga ngerasain kalo Ibu selalu mendengarkan semua pendapatku, nggak pernah meremehkan, meskipun aku saat itu cuma seorang anak SD atau SMP. Jadi bukan cuma sekedar diam untuk menunggu giliran berbicara, yuk sama-sama belajar mendengarkan untuk paham:)

0 Comments